Rabu, 16 Maret 2011

Surgeon Bong Dal Hee Episode 3


Episode 3 ini diawali dengan sedikit flashback cerita bagaimana pasien yang diduga selulit akhirnya bisa sampai dibawa ke ruang operasi oleh dokter Ahn. Saat dokter Lee (Gun Wook) datang ke ruang operasi dan menyuruh dokter Ahn berhenti, dokter Ahn malah cuek dan langsung aja mengiris kulit pasien.
Dokter Lee tidak tinggal diam, dia membentak dokter Ahn lagi agar berhenti dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dulu. Dokter Ahn meletakkan pisaunya dengan kesal dan akhirnya berdebat dengan dokter Lee (woei ni ruang operasi! kulitnya udah kebuka tuh, masih sempet-sempetnya diskusi…). Akhirnya dokter Ahn mengalah dan mengijinkan pasien dites di laboratorium dulu (dengan membiarkan kulitnya tetap terbuka dan semuanya stay di ruang operasi). Kalo menurutku sih, dokter Ahn dan dokter Lee sama-sama salah. Dokter Ahn seenaknya aja ambil pasien orang trus main bawa pasien ke ruang operasi tanpa tes lab dulu. Dokter Lee juga salah karena bertindak lambat dan terlalu hati-hati.
Cara tes labnya juga ditunjukin. Seperti yang sebelumnya kubilang, drama ini emang detail banget. Aku sebenernya penasaran gimana cara mereka bikin drama ini. Sewa rumah sakit atau gimana gitu… soalnya kalo studio koq kayaknya detail banget…
Setelah menunggu beberapa saat, hasil lab keluar dan menyatakan bahwa pasien positif Necrotizing Fasciitis. Dokter Lee pun dengan besar hati mengakui kesalahannya dan bahkan meminta dokter Ahn mengoperasi dengan baik serta menghindari amputasi. Tapi dasar dokter Ahn jutek, dia malah bilang, “Kau membuang-buang waktu membicarakan soal prinsip dan sekarang kau cemas?”. Dokter Lee hanya diam. “Bahkan ketika pasien sekarat kau tetap akan menunggu surat ijin keluar? Kau akan meletakkan pena di tangan si pasien dan menyuruhnya tanda tangan dulu, ya kan?”. Dokter Lee tetap sabar dan hanya berkata, “Aku meminta sekali lagi, tolong jangan lakukan amputasi…”. (Sabar banget ni orang, tonjok aja langsung bang… :P).
Akhirnya dokter Lee pergi meninggalkan ruang operasi dan memonitor jalannya operasi dari ruang sebelah. Dal Hee yang juga keluar ruangan disemprot habis-habisan oleh Jo A Ra karena dianggap cari muka di hadapan dokter Ahn. Ji Hyuk juga nongol dan ikutan nyemprot Dal Hee. Cuma Jae Bum yang nggak marah-marah. Dia bahkan memuji Dal Hee karena akhirnya pasiennya selamat.
Dal Hee datang untuk memeriksa Dong Gun. Ternyata di kamar Dong Gun ada dokter Jo (setelah ini kusebut Moon Kyung aja lah ya, ntar ketuker ama dokter Jo A Ra). Moon Kyung sedang berdebat dengan Dong Gun yang menolak operasi. Dong Gun lalu bilang dia mendengar dari para suster kalo Moon Kyung cerai ama suaminya gara-gara selingkuh dengan pria lain (ckckck… ni bocah… memanfaatkan kelemahan orang lain…). Moon Kyung berusaha sabar dan bilang kalo dia emang cerai tapi bukan karena orang ketiga lalu pergi.
Dal Hee lalu memeriksa Dong Gun dan ketika menunduk, Dong Gun melihat ada sesuatu yang aneh pada dada Dal Hee. Dong Gun meminta Dal Hee menunjukkannya. Dal Hee pun menunjukkannya dan menceritakan bahwa dirinya pernah operasi jantung dua kali. Pertama karena jantungnya berlubang dan kedua karena katup jantungnya bermasalah. Hal itu digunakan Dal Hee sebagai peluang untuk membujuk Dong Gun agar mau operasi dan ternyata berhasil J.
Selanjutnya diadakan konferensi untuk membahas kasus-kasus yang sukses (kalo yang sebelumnya kan membahas kasus gagal). Operasi yang dianggap paling sukses adalah kasus pasien Necrotizing Fasciitis. Bagian bedah dada pun langsung bangga dan mendapat applause. Sementara bagian bedah memandang dengan sinis dan tepuk tangan dengan ogah-ogahan.
Dokter Lee duduk termenung di auditorium sambil memutar piringan hitam. Entah memikirkan masalah rumah sakit atau masalahnya dengan sang mantan istri. Tempat ini jadi tempat dokter menyendiri dikala suntuk.
Kemudian tiba-tiba Moon Kyung datang dan mengajak dokter Lee bicara. Dokter Lee hanya diam saja tak acuh pada Moon Kyung. Kesal dicuekin, Moon Kyung menghentikan piringan hitam dan itu membuat dokter Lee marah lalu beranjak pergi. Moon Kyung menghentikan dokter Lee dan akhirnya mereka bertengkar. Dalam pertengkaran itu juga disebutkan bahwa Seung Min bukan anak kandung dokter Lee dan Moon Kyung sudah mengandungnya sebelum mereka menikah.
Rupanya Dal Hee ada di depan pintu dan mendengarkan pembicaraan mereka. Hal itu membuat Moon Kyung marah dan menyuruh Dal Hee pergi. Tapi dokter Lee malah membentak Moon Kyung dan mengatakan bahwa dialah yang meminta Dal Hee kemari. Takut memperkeruh masalah, Dal Hee pun menyingkir dari tempat itu.
Kemudian para dokter bagian bedah mengadakan pesta makan malam (ternyata dokter sempet party juga ya…?). Dal Hee sempat memandang dokter Lee dengan penuh rasa ingin tau tapi ketika dokter Lee kembali memandangnya, Dal Hee langsung panik memalingkan matanya.
Profesor Lee (kepala bagian bedah), kemudian menanyai para dokter tahun pertama alasan mereka memilih menjadi dokter bedah. Jo A Ra menjawab, “Aku suka bagaimana ketika di ruang operasi kita dituntut untuk konsentrasi 100%”. Jawaban itu membuat Profesor Lee senang. Kemudian Jae Bum menjawab, “Karena aku ditolak dari bagian kulit”. Ternyata jawaban itu juga membuat Profesor Lee senang karena dia jujur. Selanjutnya giliran Dal Hee yang menjawab, “Aku ingin menjadi dokter spesialis jantung untuk anak-anak…”. Profesor Lee terlihat agak bingung (pengen jadi ahli jantung koq ada di sini [bag. Bedah] gitu pikirnya…) lalu seorang dokter senior mengatakan bahwa Dal Hee adalah dokter bagian bedah dada yang lagi rotasi di sini. Profesor Lee langsung memalingkan muka dan bertanya pada dokter di sebelah Dal Hee (padahal kan belum selesai ngomongnya… segitu antinya ya ama bagian bedah dada?).
Kemudian ketika para dokter sudah mabuk, dokter Lee meninggalkan tempat pesta. Dal Hee yang melihatnya lalu mengikutinya. Dia sebenarnya hendak minta maaf soal kasus Necrotizing Fasciitis (makanya kemaren nyari dokter Lee sampe ke auditorium segala). Akhirnya mereka berdua malah mampir di sebuah restoran (atau kafe gitu mungkin ya…) dan ngobrol.
Dokter Lee membicarakan masalah rumah tangganya pada Dal Hee. Dal Hee pun menceritakan tentang mantan pacarnya yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Mereka curhat-curhatan soal mantan nih ceritanya… J.
Pulang dari resto, dokter Lee malah mabuk dan Dal Hee terpaksa memapahnya. Kebayang dong gimana pontang-pantingnya Dal Hee secara dia kurus gitu harus memapah dokter Lee yang berbadan tegap. Ketika sampai di depan ruangan dokter Lee, Dal Hee menyandarkan dokter Lee di dinding untuk mencari kunci kamar. Tapi dasar udah mabuk berat, dokter Lee malah roboh ke arah Dal Hee melulu. Kemudian tiba-tiba dokter Ahn keluar dari ruangannya (di sebelah ruangan dokter Lee) dan melihat Dal Hee dan dokter Lee dengan tatapan sejuta arti lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja (mbok dibantuin, Dal Hee pontang-panting gitu… L). Entah apa yang ada di pikiran dokter Ahn, mengira mereka sedang berpelukan atau emang tau kalo dokter Lee mabuk tapi karena emang anti ama dua orang itu jadi dokter Ahn cuek aja.
Keesokan paginya, ada panggilan darurat dan kemudian Dal Hee bergegas menuju ruang gawat darurat. Rupanya dokter Ahn sedang memicu jantung seorang pasien. Dokter Ahn terlihat lelah dan Dal Hee menawarkan diri tapi dicuekin (entah karena kejadian semalam atau bukan). Kemudian Min Woo datang dan dokter Ahn langsung menyuruh Min Woo menggantikannya (huh… diskriminasi tuh…).
Selesai menangani pasien, Dal Hee menemui dokter Ahn dan minta diberi kesempatan. Dia tau dirinya pernah bebuat salah dan oleh karenanya mohon agar diberi kesempatan berlatih untuk memperbaiki diri. Dokter Ahn diem aja dan langsung pergi (ga sopan lagi). Dal Hee pantang menyerah sampai akhirnya mendatangi kamar dokter Ahn (mana orangnya lagi ganti baju pula, ga sopan sih, tapi ga papa deh biar impas ga sopannya J). Bagaimana hasilnya? Tentu saja Dal Hee diusir dari kamar dokter Ahn J.
Jo A Ra menemui pasiennya yang akan melalukan operasi pemotongan lambung dengan tujuan untuk menurunkan berat badan (serem amat…). Si pasien meminta Jo A Ra membatalkan operasinya karena pasien merasa takut. Jadi, si pasien ini ibu-ibu yang gemuk (menurutku gemuknya nggak parah-parah amat koq) dan disuruh ama suaminya melakukan operasi ini supaya langsing. Si pasien nggak berani nolak karena takut dicerai (suaminya udah punya wanita lain pula). Nah kalo dokternya yang mbatalin operasi kan berarti bukan dia yang bikin operasinya gagal. Tapi Jo A Ra menolak dengan tegas. Dia bilang, kalo emang mau batal operasi, berundinglah dengan suami, jangan dengan cara seperti itu.
Kemudian ada seorang pasien gawat darurat yang datang. Rupanya dia mencoba bunuh diri dengan minum obat. Setelah Dal Hee dan Jae Bum memberikan pertolongan dengan metode Ivor Lewis (semacam mengambil bagian kerongkongan gitu kayaknya), si pasien selamat dari maut. Orang yang membawa pasien ke rumah sakit mengatakan bahwa si pasien bunuh diri karena punya hutang 5 juta won. Dal Hee bilang bahwa si pasien harus dioperasi dan Jae Bum bilang bahwa biayanya sekitar 2,5 juta won. Dal Hee berbisik pada Jae Bum gimana kalo kita hilangkan kata ‘bunuh diri’ pada rekam medis pasien agar pasien mendapat asuransi sehingga bisa membayar hutangnya. Jae Bum langsung menolak. Dia ingin hidup tenang sebagai seorang dokter, jadi jangan memintanya melakukan itu.
Dal Hee terdiam di depan komputer saat menulis rekam medis pasien yang bunuh diri tersebut. Setelah celingak-celinguk, Dal Hee sempat menghapus kata ‘bunuh diri’ di rekam medis pasien. Tapi kemudian tiba-tiba Jo A Ra datang dan mengagetkan Dal Hee. Dal Hee sempat panik tapi untungnya nggak ketahuan. Karena takut, Dal Hee pun menuliskan kembali kata ‘bunuh diri’ yang sebelumnya dia hapus. (Jadi dokter itu emang dilema antara logika dan hati, hati kita bisa aja mau menyelamatkan semua orang, tapi mau ga mau harus make logika biar semuanya berjalan benar).
Ternyata terjadi kesalahan saat melakukan metode Ivor Lewis. Arteri lambung dari si pasien rupanya bocor. Dal Hee lagi-lagi kena semprot dokter Ahn karena kelalaiannya itu (udah berapa kali coba disemprot?).
Kemudian Moon Kyung menemui Gun Wook dan kembali bertengkar. Moon Kyung meninta Gun Wook memikirkan apakah dia mau menjadi ayah bagi Seung Min. Menurutku sih hubungan kedua orang ini rumit ya. Waktu Moon Kyung nggak nyadar kalo Seung Min bukan anak kandung Gun Wook aja udah terasa aneh buatku. Trus si Gun Wook juga kan sebenernya sayang ama Moon Kyung dan Seung Min, terus kenapa mesti ribet cerai dan perang dingin segala sih. Seringkali ketika nonton ulang drama ini aku skip adegan ‘bertele-tele’ kedua orang ini J. Apa mungkin karena aku belum berumah tangga jadi ga paham ya?? :P
Trus Dal Hee menunggui pasien bunuh dirinya sampai sadar. Saat sadar, si pasien tanya kenapa dokter menyelamatkan nyawanya, seharusnya dia dibiarkan mati. Lalu Dal Hee bilang kalo sebenarnya saat operasi nyawanya sempat terancam tapi kemudian organ yang tampak mati tiba-tiba kembali hidup dan dia selamat. Itu artinya tubuh pasien sendiri yang menyelamatkan diri karena ingin hidup, bukan karena diselamatkan dokter (tapi kalo nggak ada dokter yang berusaha menyelamatkan juga tu pasien mati dong pastinya…).
Setelah itu, 4 sekawan (Dal Hee, A Ra, Jae Bum, dan Min Woo) melepas lelah di tangga. Mereka bilang ingin makan mie dan Dal Hee mengajak teman-temannya ke restoran adiknya. Di sinilah pertama kali Jae Bum dkk bertemu dengan Mi Hee (adik Dal Hee).
Kemudian hari operasi bagi pasien Jo A Ra yang hendak memotong lambung pun tiba. Untuk terakhir kalinya si pasien memohon agar operasi dibatalkan tapi Jo A Ra tetap pada pendiriannya (kalo mau batal ya silakan, jangan suruh dokter bohong dong, bu…). Akhirnya si pasien pun masuk ruang operasi. Saat operasi ternyata terjadi Pulmonary Embolism (penyumbatan pembuluh darah paru-paru) sehingga kondisi pasien langsung drop. Operasi dihentikan dan pasien harus dibawa ke ICU. Jo A Ra terlihat cemas dan mulai merasa bersalah.
Dal Hee dan Jae Bum menghampiri pasien yang sedang ditangani dokter Ahn, Hyun Bin, dan Min Woo. Dokter Ahn tanya kenapa pasien ini bisa sampai kehilangan detak jantung. Hyun Bin lalu mengecek rekam medis pasien dan mengetahui bahwa pasien baru saja diberi vitamin K oleh Min Woo. Dokter Ahn marah-marah, karena pasien yang tidur dengan baik-baik saja kemudian PT (Prothrombin Time [waktu pembekuan darah])-nya rendah lalu Min Woo malah meresepkan vitamin K. Vitamin K menyebabkan penggumpalan darah sehingga berakibat fatal bagi pasien. Mungkin maksudnya kalo PT-nya rendah, sedangkan pasiennya dalam keadaan tidur (nggak banyak gerak), jangan kasih vitamin K ntar bikin aliran darah nggak lancar trus terjadi penyumbatan pembuluh darah.
Dokter Ahn pun marah dan memaki-maki Min Woo. Dia juga menyuruh Min Woo berhenti jadi dokter (kalo semua orang disuruh berhenti jadi dokter, sapa yang nolongin pasien? :P). Kemarahan dokter Ahn terhenti karena detak jantung pasien mendadak tidak stabil. Dokter Ahn pun mencoba membuat jantung pasien stabil. Min Woo hanya bisa diam melihat dengan harap-harap cemas seolah berkata kalo pasien ini meninggal, habislah aku.
Dal Hee dan Jae Bum mencoba mencari tau apa yang terjadi. Vitamin K yang diberikan hanya pada dosis kecil jadi aneh kalo bisa berakibat fatal. Dal Hee kemudian ingat ketika sebelumnya menunggu pasiennya sadar (pasien yang mencoba bunuh diri dengan minum obat), pasien ini sedang ditunggui istrinya dan istrinya bicara pada suaminya mengenai kecemasannya pada sang suami yang operasi besar padahal baru saja melakukan perjalanan panjang (10 jam di pesawat).
Kemudian setelah jantung pasien kembali stabil, dokter Ahn bersiap kembali memarahi Min Woo tapi kemudian Dal Hee menyela dengan mengatakan bahwa itu bukan karena vitamin K. Dia bercerita tentang si pasien yang baru saja menempuh perjalanan panjang sebelum operasi sehingga kemunginan memiliki DVT (Deep Vein Thrombosis [penggumpalan darah pada vena dalam, biasanya  pada kaki bawah]). Dal Hee pun menyodorkan alat pada dokter Ahn untuk memeriksa adanya DVT pada kaki pasien. Dengan tatapan sinis, dokter Ahn berkata, “Apa?!”.
To be continued.... ^.^v

1 komentar:

Iya RF mengatakan...

Wkwkwk jangan tanya udah brapa x dal hee kena semprot dr. Ahn?? Jwbn nya pasti tak terhinggggaaaa!!
Kasian banget, pdhl baru nyampe epi 3..

Posting Komentar